--> Konspirasi Covid-19, Vaksin dan Rencana Depopulasi Bill Gates! - Rovylicious
w9vb7L0M7j9qO5VekXjh9f4upwh86ATk0lG5dKZM

Konspirasi Covid-19, Vaksin dan Rencana Depopulasi Bill Gates!

Konspirasi Covid-19
Image: adweek.com
Konspirasi Covid-19 itu ada. Kematian karena Covid-19 ini tiap harinya juga selalu ada. Gue pun udah banyak sering denger kayak orang-orang ragu, itu yang meninggal beneran karena pure Covid-19 doang atau ada penyakit bawaan? Karena "Covid-19 gak semenyeramkan itu", ujar mereka.

Kematian pure Covid-19 itu ada, banyak, ini dikarenakan imun tubuh pasien yang lemah. Kalau kematian karena emang ada penyakit bawaan, ini lebih banyak lagi. Covid-19 itu memperparah / memicu penyakit bawaan (implikasi).

Dan berdasarkan penelitian di Korsel beberapa waktu lalu, virus ini menginfeksi head to toes. Artinya, organ dari kepala sampe kaki ini kalau udah ada penyakit bakal makin parah sama Covid-19. Jadi intinya ini virus emang mematikan kalau udah ada penyakit bawaan.

Jadi ya syukur kalau kamu itu kuat, gak ada penyakit apa-apa, gak ada gejala, merasa aman jadinya nganggep "Ah Covid-19 cuma konspirasi", akhirnya nyepelein dan gak mau ikut saran dari pemerintah kayak protokol kesehatan dan segala macem.

Padahal, nasib nyawa orang-orang lain yang mungkin punya penyakit bawaan, lansia, itu bisa jadi ada di kamu. Kamu ngerasa kuat, nganggep sepele, padahal kamu itu OTG (Orang Tanpa Gejala) karena imun yang kuat, padahal secara gak sadar kamu udah menularkan ke mereka-mereka yang punya penyakit bawaan / lansia itu. Jahat banget kan.

Konspirasi Covid-19

Konspirasi Covid-19
Image: eurekalert.org
Ya beberapa waktu belakangan ini banyak nih bermunculan, teori konspirasi Covid-19 yang katanya rancangan Elit Global sampai plan terstruktur dari Bill Gates yang nyari keuntungan dengan 'jualan' vaksin, sekaligus depopulasi manusia karena dia juga yang nyiptain virus ini. Ngerinya, banyak orang-orang dan public figure yang percaya banget sama teori konspirasi ini.

Sayang. Sebagai conspiracies addict, harusnya mereka punya critical thinking yang logis dan rasional, biar hipotesa yang absurd bisa disaring dulu. Tiap apa yang dibaca WAJIB ditelaah dulu, riset yang gak sebentar juga.

Gak masalah sama sekali mau jadi conspiracies addict, tapi untuk para public figure yang percaya teori konspirasi kan punya influence yang gak main-main yang mana harus hati-hati kalo ngomong, fansnya banyak.

Konspirasi tuh kebanyakan ya teori, gak ada data validnya. Masalahnya lagi, sorry to say, masyarakat Indonesia ini masih banyak yang gak doyan membaca. Gak semua ngerti dan paham soal konspirasi, tapi pasti kebanyakan nelan semua informasinya mentah-mentah. Jangankan konspirasi, hoax gak masuk akal macam "1 like = 1 doa" aja banyak yang nelan kok.

Untuk konspirasi Covid-19 ini, kayaknya bukan waktu yang pas buat dibahas ke publik soalnya kondisi masyarakat kita yang masih banyak minim literasi. Kasian pemerintah lagi berjuang menghimbau masyarakat untuk physical distancing, pake masker, dll, tapi diacuhkan gitu aja karena mereka nganggep ini cuma konspirasi alias akal-akalan elit global doang yang nakut-nakutin kita.

Scientist yang ngomong gak didenger, Bill Gates ngasih tau duluan soal pandemi malah dituduh yang nyiptain Covid-19. Kayak WHO itu isinya scientist dari negara-negara anggotanya, bukan politisi atau orang yang berkepentingan khusus. Emang sih, WHO bukan lembaga yang sempurna, tapi kalo gak mau dengerin apa kata mereka harusnya siapa yang ngomong biar percaya dan nganggep hal ini serius?

Konspirasi Covid-19
Image: undark.org
Pokoknya untuk yang nganggep serius konspirasi itu dan membangkang dengan buang masker atau gak mau physical distancing dan kena Covid-19 sampe amit-amit meninggal, at least he dies on what he believed. Ya kasarnya mereka layak mendapatkannya. Mati karena memegang teguh kepercayaannya sendiri ya worth it aja lah.

Kalau nganggep sepele kayak gini, apa bedanya sama beberapa pejabat kita yang dari awal udah diperingatin WHO soal Covid-19 tapi dibuat jokes "Indonesia kebal Corona", "Corona takut masuk Indonesia", "Kita kebal karena sering makan nasi kucing", dll? Kalian sama aja.

Main-main di dunia konspirasi tuh asik. Tapi hati-hati kalo udah larut, kalo gak bisa kontrol diri sendiri teori konspirasi tuh punya dampak menyesatkan, bahaya. Ibaratnya kayak just play the game, but don't let the game play you. Soalnya teori-teori di konspirasi tuh kebanyakan dirancang sedemikian rupa sama orang yang punya rasa puas semu, rasa puas keliatan lebih pinter.

Trus juga gampang dipercaya dan masuk otak, ya karena emang lebih simple kayak lagi nonton politic-thriller Hollywood. Lebih seru baca teori konspirasi daripada baca analisa geopolitik beneran toh. Apalagi kalau teori konspirasi ini dibalut dan didesain sama sentimen agama yang kuat, udah deh itu bakal dimakan banyak orang tanpa dianalisa pake otak dan akal sehat.

Dan tentu aja, teori konspirasi itu didesain untuk menciptakan ketidakpercayaan sama pemerintah, gejolak untuk pemberontakan, atau untuk kepentingan golongan tertentu. Mulai dari tragedi WTC 9/11, konspirasi pendaratan di Bulan, Red-Scare, Flat Earth, sampai konspirasi Covid-19 ya ini semua dibuat karena ada tujuannya.

Apalagi gak sedikit masyarakat kita yang masih kurang niat membacanya. Daripada baca artikel geopolitik dan sejarah dari sumber yang terpercaya dengan gaya tulisan kompleks, ya mending nonton orang atau public figure cuap-cuap soal konspirasi, lebih entertain.

Konspirasi Covid-19
Image: vox.com
Dan bahayanya, banyak yang langsung percaya gitu aja. Gitu juga kalo dagangan biasa laku trus tiba-tiba gak laku, langsung deh paling enak berkonspirasi bahwa pesaing pake pesugihan, bukannya intropeksi apa yang kurang.

Kesimpulannya, berkonspirasi tuh emang bikin lega buat orang-orang kayak gini. Mereka membangun opini yang membuat hatinya nyaman. Zona nyaman. Merasa lega berkonspirasi biar seolah-olah semua itu bukan salahnya, tapi salah orang lain. Teori konspirasi itu emang menarik bagi mereka yang kesulitan memahami dunia yang rumit.

Kayak para public figure yang percaya Covid-19 ini konspirasi misalnya, ya mungkin karena kebijakan PSBB dari pemerintah jadinya lapak usaha atau mata pencahariannya sampe berhenti, akhirnya benci.

Konspirasi itu bisa salah bisa juga bener, ya sama kayak fakta sejarah. Banyak orang percaya teori konspirasi karena ada bukti (versi mereka), tapi ada juga yang sembarang percaya tanpa bukti, apalagi kalau konspirasi itu mendukung rasa benci mereka. Untuk konspirasi Covid-19 ini sendiri, mau konspirasi atau bukan intinya ini korban yang meninggal itu nyata.

Jutaan orang dirumahkan dan kena PHK itu nyata. Perjuangan tenaga medis yang sampe gak ketemu keluarga dan capenya pake APD itu nyata. Jutaan orang positif, ratusan ribu meninggal. Itu semua nyata, bukan sekedar teori lagi.

Depopulasi Bill Gates

Konspirasi Covid-19
Image: bbc.com
Ini juga banyak konspirasi yang beredar, katanya Bill Gates itu udah lama memprediksi adanya Covid-19 (lebih tepatnya dia bilang pandemi virus menular), trus dia ini jadi sponsor vaksin untuk mengurangi populasi dunia. Kesimpulannya, Bill Gates bikin virus Covid-19 lalu bikin vaksin untuk dijual. Apa bener?

Dari bertahun-tahun lalu, Bill Gates memang sudah pernah memperingati dunia bahwa kita itu gak siap menghadapi wabah virus menular, soalnya sistem kesehatan yang ada di dunia ini ya belum ada di tahap itu. Nah padahal, 10 juta manusia bisa terbunuh bukan karena perang nuklir tapi karena penyakit menular dari virus.


Dalam video diatas, Bill Gates itu sama sekali gak ada bilang mau kurangin populasi dunia lewat vaksin. Dia disitu cuma bicara soal energi sama perubahan iklim, dan berbagai cara untuk bantu 2 miliar penduduk miskin dunia supaya bisa hidup lebih baik.

Intinya, dia itu membahas bagaimana menekan produksi CO2 sampai nol, demi memberhentikan pemanasan global. Nah, salah satu komponen dalam menurunkan CO2 ini ya populasi dunia. Dia bilang, penduduk Bumi di 2010 aja itu 6,8 miliar orang.

Di menit ke 4:33 - 4:54 video diatas, Gates ada membahas tentang vaksin sama pengurangan populasi dunia sampai 10-15%. Tapi hati-hati, jangan sampai salah persepsi dan jangan salah mengartikan perkataan dia ini.

First, we've got population. The world today has 6.8 billion people. That's headed up to about nine billion. Now, if we do a really great job on new vaccines, health care, and reproductive health services, we can lower that perhaps 10-15%, but there we see an increase about 1,3 billions

Dapet pointnya?

Intinya, Bill Gates mau menekan pertumbuhan populasi dunia 10-15%, tapi caranya gak lewat depopulasi dengan vaksin. Caranya itu yang dia mau lewat sistem kesehatan sama layanan kesehatan reproduksi yang baik. Jadi mindset Bill Gates itu 'Kesehatan yang lebih baik, maka laju pertumbuhan populasi bisa berkurang'.

Lah kok bisa? Bukannya kalau makin sehat, populasi malah bertambah? Nah faktanya, banyak orangtua (terutama di negara-negara miskin) ngeliat potensi kematian tinggi mengancam keturunan mereka, terutama karena penyakit.

Karena hal itulah mereka ini cenderung mau punya banyak anak. Soalnya, mereka ini tau anaknya nanti bisa tewas lebih cepat karena hidup miskin dan sistem kesehatan yang gak terjamin. Orang-orang tua ini gak mau keturunannya habis karena penyakit, makanya mereka produksi banyak anak.

Setelah tau fakta ini, Bill Gates sama istrinya, Melinda, langsung gercep jadi sponsor alat kontrasepsi dan mendukung vaksin sama imunisasi. Targetnya Bill Gates ini mau selamatkan sebanyak-banyaknya anak yang udah lahir dari penyakit yang bisa berujung pada kematian.

Bill Gates sendiri nganggep vaksin itu dibuatnya dengan biaya murah, seenggaknya lebih murah daripada bikin banyak rumah sakit. Untuk mendidik tenaga-tenaga kesehatan baru juga butuh waktu yang gak sebentar, makanya dia ngeliat vaksin itu paling efektif untuk masalah kesehatan ini.

Itu sebabnya dia sama istrinya ngerasa lebih baik salurkan uang mereka ke vaksin, karena lebih berdampak. Semakin banyak uang yang mereka salurkan di vaksin, semakin banyak juga nyawa yang bisa terselamatkan.

Konspirasi Covid-19
Image: blogs.prio.org
Dan perlu dicatat, Bill Gates itu gak bikin vaksin, dia mendanai. Soal duit dan dana mendanai kan emang udah bidangnya dia nih. Untuk Covid-19 ini sendiri dia menunjuk Moderna sama CureVac sebagai pengembang vaksin yang dia danai, estimasi selesai 18 bulanan lagi dari sekarang.

Pengusaha-pengusaha Indonesia juga bisa kayak Bill Gates, siapapun itu, kalau bisa mendanai riset ya bagus. Gates Foundation udah keluarkan US$250 Juta untuk pengembangan diagnostik, terapi, sama vaksinnya. Mereka juga keluarkan uang yang gak dikit untuk perkuat sistem kesehatan di Afrika sama Asia Selatan.

Gak cuma Covid-19 ini bahkan, dari zaman dulu Bill Gates emang udah sering sponsorin riset untuk pengendalian penyakit menular di dunia. Jadi kalau ada yang bingung "Kenapa sih Bill Gates ikutan ngurusin Vaksin? Kan dia ahlinya di dunia komputer!", berarti kemungkinan tau sepak terjang Bill Gates/Gates Foundation di bidang kesehatan baru pas di era pandemi Covid-19 ini doang. Ini kalau mau liat sepak terjang mereka selama ini: GATESFOUNDATION.ORG

Kalau ada lagi yang bilang, "Tapi Bill Gates berencana naroh chip di manusia lewat vaksin!", ini tuh opini yg gak berdasar, gak ada bukti validnya, cuma sekedar teori konspirasi. Konspirasi soal manusia bakal ditanemin chip ini konspirasi lama, tapi selalu muncul dengan cover-cover baru.

Gak usah Bill Gates deh, Jowan Osterlund aja udah nanem 6.000 chip di orang-orang Swedia dan ini gak seheboh vaksinnya Bill Gates. Kalau dipasangin chip tujuannya memantau gerak gerik manusia, mending gak usah pegang smartphone sama sekali dong.

Ngasih akses kamera, akses mic, akses location dll ke aplikasi itu kan ya udah gampang dipantau? Ngapain susah-susah nanem chip lewat penelitian vaksin yang harus ngehabisin ratusan juta dolar dulu.

Konspirasi Covid-19
Image: seattletimes.com
Kembali soal depopulasi, untuk menekan laju pertumbuhan penduduk itu juga gak cuma keluar dari mulutnya Bill Gates kok. Indonesia juga gitu, ya ada namanya program KB yang mana tiap keluarga dianjurkan cuma punya dua anak aja.

Jadi, kebutuhan pokok sama kesejahteraan keluarga bisa terjamin. Tapi ini bukan depopulasi kan? Begitu juga mindset Bill Gates, dia mau menekan laju pertumbuhan dunia dengan sistem kesehatan yang lebih baik juga.

Dia mengkampanyekan vaksin soalnya dia ngeliat makin banyak anak yang sehat tanpa penyakit, orangtua jadi gak perlu ngerasa banyak punya anak soalnya anaknya yang sudah lahir ini kesehatannya terjamin. Dari inilah pertumbuhan populasi dunia bisa ditekan sampai 10-15% itu.

Sebelum ada vaksin, virus cacar dulunya udah ngebunuh 300 juta manusia. Tapi sekarang kita bisa berdampingan sama virus itu, ya karena vaksin. Dari wabah-wabah masa lalu inilah Bill Gates belajar, dan membawa pesan kebaikan itu di masa sekarang dan untuk keberlangsungan masa depan yang lebih baik.

Tapi konspirasi itu emang biasanya nyerang orang-orang kuat dan kaya, narasinya mereka ini seolah-olah ngelakuin hal buruk untuk peradaban manusia. Sebelum ada Bill Gates kena konspirasi gini ada juga George Soros, Koch Brother, Rothschild & Rockefeller Familiy, dll

Apalagi sekarang orang-orang lagi rentan secara psikologis di era pandemi ini, jadilah bikin konspirasi biar ngerasa 'nyaman'. Padahal ini rasa nyaman yang semu 👻

Konspirasi Bill Gates
Image: seattlepi.com
Related Posts

Related Posts

Post a Comment